Langsung ke konten utama

PERBEDAAN INVESTASI dan MENABUNG SECARA LENGKAP

INVESTASI

Investasi adalah langkah menanamkan modal dengan harapan akan mendapat manfaat lebih di masa depan. Investasi ini bertujuan untuk kepentingan jangka panjang, jadi tidak bisa digunakan untuk kepentingan mendadak.

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli Ekonomi
1. Haming dan Basamalah
Investasi ialah pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva real (tanah, rumah, mobil, dan lain-lain) atau juga aktiva keuangan mempunyai tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi dimasa yang mendatang.

2. Mulyadi
Investasi ialah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk mendapatkan hasil laba di masa yang akan datang

3. Sadono Sukirno
Investasi diartikan ialah sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam suatu modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan juga jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

4. James C Van Horn
Kegiatan yang dilangsungkan ialah dengan memanfaatkan kas pada sekarang ini, dengan tujuan untuk  mendapatkan hasil barang di masa yang akan datang

5. Henry Simamora
Investasi ialah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk menambahkan atau pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (misal pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain-lain ).

6. Fitz Gerald
Aktivitas ialah berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang.

7. Sunariyah
Investasi ialah penanaman modal untuk satu ataupun lebih aktiva yang dimiliki dan juga biasanya berjangka waktu lama dengan harapan untuk  mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.

MENABUNG
Menabung adalah sebuah kegiatan memisahkan sejumlah uang untuk disimpan dan uang tersebut masih dapat digunakan sewaktu-waktu apabila diperlukan. Uang yang kita simpan tersebut dapat kita tarik kembali kapanpun saat kita membutuhkannya

Lebih baik investasi atau menabung?


Pilihan untuk menabung atau investasi tergantung dari tujuan Anda. Jika Anda memiliki tujuan jangka pendek, maka tabungan lebih pas. Namun untuk mempersiapkan dana jangka panjang, gunakan investasi. Tapi pastikan, sebelum berinvestasi pelajari segala hal yang berhubungan dengan risiko yang mungkin ditimbalkan. Jangan terpaku pada besarnya imbal balik yang dijanjikan.

Untuk perencanaan keuangan, sebaiknya Anda memiliki dua instrumen ini. Jadi dana darurat ada, modal kebutuhan jangka panjang pun tersedia. Supaya lebih jelas, berikut ini dijelaskan lebih lanjut soal perbedaan keduanya:
1. Kemudahan Akses
Anda dapat mengakses uang tabungan Anda kapan pun dan di mana pun. Ketika kita membutuhkan dana darurat, Anda dapat mengambil/mencairkan tabungan Anda melalui ATM ataupun teller bank. Namun tentu ada batasan jumlah yang dapat diambil atau dicairkan dalam sekali pengambilan.
Tapi saat Anda berinvestasi, maka Anda tidak bisa mengakses uang Anda maupun hasil investasi Anda secara mendadak. Anda harus menunggu dalam periode waktu tertentu sebelum mencairkan uang yang Anda investasikan. Jika Anda mencairkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan, maka hasilnya tidak akan optimal. 
2. Manfaat
Apabila kita ingin memiliki alokasi dana cadangan, tabungan merupakan pilihan yang tepat karena dapat kita gunakan sewaktu-waktu. Sedangkan investasi memiliki fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan jangka panjang dari hasil pengembangan aset yang kita miliki. 
Investor melakukan investasi untuk mempersiapkan dana hari tua seperti pensiun. Tapi tak jarang juga yang melakukan hal ini untuk memenuhi biaya pendidikan anak atau cucu di masa depan. 
3. Resiko dan Bunga 
Menabung bisa dikatakan punya risiko yang sangat kecil karena sistem keamanan yang sudah canggih dan dapat dipercaya. Bahkan ketika uang Anda di bank ‘dicuri’ orang pihak bank pasti akan dimintai tanggung jawab. 
Setiap nasabah bank juga akan menikmati bunga yang ditambahkan pada rekening mereka masing-masing. Namun jumlah yang diberikan tentu saja tidak terlalu besar. Menurut ketentuan Bank Indonesia, saat ini bunga tabungan bank berada di kisaran 4,5-6% setahun. Sementara angka inflasi saat ini sekitar 5,5% setahun. 
Jika Anda menginvestasikan uang Anda, maka keuntungan yang ditawarkan jauh lebih besar daripada bunga tabungan. Modal yang ditanamkan juga akan terus bertumbuh dari waktu ke waktu sehingga nilai uang yang Anda simpan akan bisa mengikuti laju inflasi. 
Tapi, karena potensi imbal hasilnya lebih besar, maka risiko yang harus ditanggung juga akan lebih besar ketimbang tabungan. Semakin tinggi imbal hasil yang diperoleh, maka semakin besar risiko yang akan ditanggung. Bahkan tidak tertutup kemungkinan dana yang diinvestasikan hilang total. Ini bisa terjadi jika Anda kurang hati-hati dalam memilih instrumen investasi. 
4. Produk yang Digunakan 
Anda mungkin sudah akrab dengan beragam cara menyimpan uang di bank baik sebagai tabungan atau deposito.
Sedangkan investasi bisa diwujudkan dalam beberapa jenis produk. Namun, secara umum investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu investasi melalui aset riil dan investasi dalam bentuk produk keuangan. 
Investasi riil dapat berupa menyimpan barang berharga seperti emas, barang antik, benda seni ataupun properti. Sementara investasi produk keuangan dapat dilakukan melalui berbagai produk pasar modal, seperti reksa dana, saham dan obligasi.
JENIS-JENIS INVESTASI 
1. Properti
Hasil gambar untuk investasi properti
Investasi properti, seperti rumah, apartemen dan ruko, khususnya di Indonesia, saat ini menunjukkan perkembangan harga yang luar biasa. Harga properti naik setiap tahunnya. Bahkan di beberapa daerah di Jakarta peningkatan harganya bisa mencapai hampir dua kali lipat dalam waktu kurang dari lima tahun. Anda juga bisa menyewakan properti yang Anda miliki sehingga dapat memberikan penghasilan tambahan. Pada umumnya, investasi pada properti membutuhkan dana yang besar untuk memulainya. Oleh karena itu, investasi properti cocok bagi Anda yang memiliki modal yang cukup besar. 


2. Emas Logam Mulia

Gambar terkait
Investasi emas kian digemari lantaran paling mudah diwujudkan oleh banyak orang sebagai perencanaan keuangan masa depan. Namun, jangan salah, emas yang dimaksudkan di sini bukan perhiasan seperti cincin, kalung, anting, atau gelang. Anda perlu mengubah persepsi ini. Kalau orangtua Anda cenderung menyarankan membeli perhiasan emas sebagai "tabungan", berikan pengertian bahwa jika tujuannya untuk berinvestasi, maka emas logam mulia merupakan pilihan yang lebih tepat untuk Anda.

Macam-Macam Investasi Emas Logam Mulia 
1. Emas Batangan
Emas batangan adalah emas yang berbentuk batangan atau logam, seperti logam mulia ANTAM. Emas batangan ini merupakan investasi emas yang paling populer dan aman, karena emas batangan dapat dijual dengan mudah dan cepat serta tidak dikenai pajak ataupun biaya lainnya. Sehingga sangat patut sekali untuk dijadikan pilihan dalam berinvestasi.

2. Koin Emas

Koin emas sering dijadikan investasi bagi seseorang yang ingin memiliki tabungan untuk mempersiapkan ibadah haji, maka dari itu sering disebut ONH (Ongkos Naik Haji). Investasi ini sebenarnya sama dengan investasi emas lainnya karena memiliki harga yang mengikuti harga mata uang asing (dolar Amerika Serikat) dan aman terhadap inflasi.

3. Dinar Emas

Dinar emas merupakan sarana investasi yang tahan terhadap inflasi sehingga nilai instrinsiknya tidak menyusut. Di Indonesia, Dinar Emas diproduksi UBPP Logam Mulia PT. Aneka Tambang  yang telah memiliki kualitas standar internsional dan telah disertifikasi LBMA.

4. Emas Kuno

Emas kuno berbentuk koin yang telah berumur ratusan hingga ribuan tahun. Emas kuno memiliki harga jual tinggi karena memiliki nilai sejarah sehingga sangat baik jika dijadikan koleksi dan sarana investasi.

5. Emas Lokal
Emas lokal (cukim) merupakan emas yang proses pemurniannya dilakukan oleh industri-industri kecil atau industri rumah tangga di suatu daerah. Karena itu, harga emas lokal di masing-masing daerah tidak sama, bergantung pada tingkat kemurniannya.

6. Emas Perhiasan
Saat kita membeli perhiasan emas di toko perhiasan maka kita juga diharuskan untuk membayar lebih banyak dikarenakan adanya ongkos pembuatan emas dan akan dikenai pajak (PPN). Dan saat kita ingin menjual perhiasan emas kembali, biasanya toko perhiasan hanya akan membayar emasnya saja. Jadi ongkos pembuatannya tidak dihitung, sehingga harga jual emas menjadi berkurang. Maka dari itu investasi perhiasan emas sangat tidak disarankan untuk investasi jangka pendek. Investasi emas perhiasan lebih cocok untuk investasi jangka panjang. 

7. Sertifikat Emas
Investasi emas tidak hanya dalam bentuk fisik saja tetapi bisa dalam bentuk sertifikat. Sertifikat emas merupakan bukti kepemilikan emas yang tersimpan di bank suatu Negara. Sertifikat emas ini merupakan investasi yang menguntungkan dan aman karena seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya penyimpanan emas, berbeda dengan investasi emas dalam bentuk fisik yang membutuhkan biaya penyimpanan di safe deposit box yang ada di bank

8. Saham Perusahaan Emas
Harga saham perusahaan akan bergerak naik apabila keadaan pasar emas sedang naik. Harga saham perusahaan bergerak naik lebih cepat daripada harga emas fisik. Meskipun menguntungkan, tapi tetaplah berhati-hati karena investasi ini memilki risiko.

9. Saham Emas Berjangka
Dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi, emas dapat diperjualbelikan sebagai komoditas di pasar perdagangan berjangka (futures trading). Seseorang tidak perlu memegang fisik emas, tetapi hanya perlu memiliki bukti administrasi kepemilikan.

Tempat Jual Beli Emas 

1. Pegadaian
 Pegadaian merupakan salah satu tempat yang paling banyak didatangi oleh orang-orang yang berniat untuk melakukan investasi dalam bentuk emas. Di sini kita dimungkinkan untuk membeli sejumlah emas dalam bentuk tunai maupun kredit. 

2. Gedung Pusat Antam
PT. Antam juga memiliki sebuah Butik Emas yang terdapat di pusat Antam di Jl.Simatupang, Jakarta. Di tempat ini kita juga bisa melakukan pembelian dan juga penjualan emas, namun harga yang ditawarkan memang sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga di Unit Bisnis Antam. Harga tersebut juga mempengaruhi minat pembeli, karena tempat ini jauh lebih sepi daripada Unit Bisnis Antam, dan hal ini membuat kita lebih nyaman ketika mengantre. Untuk harga jual kembali, di Butik ini juga sama dengan harga jual yang terdapat di Unit Bisnis Antam, yakni sebesar 95% dari harga pasar.

3. Unit Bisnis Antam
Selain di pegadaian, emas juga bisa kita dapatkan di Unit Bisnis Antam yang terletak di daerah Pulogadung, Jakarta Timur. Di tempat ini, PT. Antam memberikan pelayanan jual beli emas batangan olahan mereka secara langsung, di mana harga yang ditawarkan merupakan harga jual termurah jika dibandingkan dengan tempat penjualan emas lainnya. Hal ini jugalah yang menyebabkan tingginya angka pembeli di tempat ini.
Jumlah pembeli yang terbilang sangat banyak, membuat antrean di sini cukup panjang sehingga setiap harinya pembeli hanya dibatasi hingga 150 orang saja. Pihak perusahaan juga melakukan pemeriksaan yang cukup ketat terhadap pembeli yang datang, hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap hal-hal/tindakan yang tidak diinginkan. Terkait dengan harga penjualan kembali, PT. Antam menerapkan harga sebesar 95% dari harga pasar, ini khusus untuk emas yang dibeli dari mereka sebelumnya.
4. Cabang Antam
Antam juga memiliki sejumlah cabang dan juga Butik yang tersebar di beberapa daerah, dan hal ini bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan emas. Beberapa Butik emas antam terdapat di kota Bandung, Makassar, Surabaya, dan Palembang. Harga emas di setiap cabang atau butik Antam di semua daerah sama, namun harga ini sedikit lebih tinggi daripada harga emas di Unit Bisnis Antam dan juga Butik Antam di Jakarta.
5. Butik Emas Mobile
Butik Emas Mobile merupakan tempat pembelian dan penjualan emas yang dimiliki oleh PT. Antam selain Unit Bisnis dan juga Butik Emas. Namun jangan salah, Butik Emas Mobile bukanlah layanan penjualan emas yang dilakukan dengan menggunakan kendaraan, butik ini dibuat dalam bentuk gerai pada tempat-tempat keramaian (misalnya di dalam mal).
Untuk jadwal penjualan di Butik Emas Mobile, kita bisa melihatnya di Situs Antam. Biasanya mereka hanya melakukan penjualan dalam jumlah terbatas, sehingga seringkali pembeli kehabisan. Harga emas yang ditawarkan di dalam Butik Emas Mobile sama dengan harga emas di Butik Emas yang terdapat di Gedung Pusat Antam.
6. Bank Syariah
Selain tempat-tempat di atas, beberapa bank syariah juga memberikan layanan pembelian emas, di mana kita bisa melakukan pembelian emas dengan mengikuti prinsip syariah. Bank syariah bahkan memberikan layanan pembelian kredit yang bisa dicicil setiap bulannya. Mereka juga memberikan layanan gadai emas yang telah kita beli sebelumnya dengan nilai hingga 95% dari harga pasar.
7. Toko Emas
Berbeda dengan emas yang dijual oleh PT. Antam, emas yang dijual di toko emas pada umumnya berbentuk perhiasan. Hal ini membuat harga emas di toko akan lebih mahal, karena membutuhkan sejumlah biaya dalam pembuatan/pengolahannya. Namun biasanya, harga jual kembali emas ini akan jauh lebih rendah dari harga belinya, sehingga seringkali kita mengalami kerugian akibat penjualan kembali, terutama jika harga pasar sedang turun sebab tidak ada ketentuan/persentase tertentu dalam penjualannya.

3. Investasi Obligasi 
Hasil gambar untuk investasi obligasi
Ketika Anda membeli obligasi, artinya Anda sedang meminjamkan uang kepada perusahaan atau pemerintah. Instansi tersebut akan mengembalikan modal Anda sekaligus memberikan bunga untuk pinjaman Anda. Daya tarik utama obligasi merupakan keamanan dari berinvestasi dengan 'meminjamkan uang'. Jika Anda membeli obligasi dari pemerintah maka investasi Anda bisa dikatakan tanpa risiko. Kemanan dan stabilitas dari obligasi tentu saja mempunyai sisi kelemahannya, yaitu rendahnya potensi return yang akan Anda dapatkan sehingga dapat dikatakan obligasi merupakan kendaraan investasi yang memiliki return rendah.

4. Investasi Reksadana
Gambar terkait
Reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Selain itu reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam reksadana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

Jenis-Jenis Reksadana 
Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat yakni reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham.
1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit(sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.
Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.
2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi.
Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang.
3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
Reksadana campuran adalah jenis reksadana mengalokasikan dana investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat berbentuk saham dan dikombinasikan dengan obligasi.
Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan. Risiko reksadana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.
4. Reksadana Saham (Equity Fund)
Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.
Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risikonya relatif lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.


5. Investasi saham

Hasil gambar untuk investasi saham

Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki rata-rata hasil investasi yang besar. Sampai saat ini pun, saham masih menjadi instrumen investasi yang menawarkan hasil yang relatif paling tinggi di antara instrumen investasi yang lainnya. Katakanlah misalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejak tahun 2002 pun hingga sekarang, telah naik sebanyak 1.344,55% selama 14 tahun dari 424,9 menjadi 5.742, yang bila dirata-rata per tahunnya bisa sejumlah 89%.

Di berbagai negara maju, Amerika Serikat contohnya, masyarakatnya sudah terbiasa meletakkan uangnya di bursa saham, baik sebagai trader saham atau investor saham, sedangkan di Indonesia penduduk yang mengerti saham sebagai instrumen investasi masih tergolong minim, dari 250 juta penduduk Indonesia, hanya sekitar 600 ribu saja yang telah menginvestasikan uangnya di bursa saham.


Ada 3 tipe pelaku transaksi di bursa efek yang menanamkan uangnya di saham dengan harapan bisa memperoleh keuntungan. Ketiga tipe pelaku transaksi saham tersebut adalah:

  1. Investor, yaitu orang yang menginvestasikan uangnya di bursa saham untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya seorang investor membeli saham sebuah perusahaan yang mempunyai nilai dan performa yang baik untuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang. Investor menggunakan analisa fundamental dalam menentukan keputusan pembelian sahamnya.
  2. Trader, yaitu orang yang memperjualbelikan saham dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham. Trader dapat mentransaksikan saham dalam jangka pendek, hingga jangka menengah. Bergantung pada trader itu sendiri, jangka waktu yang dipakai bisa bervariasi dari transaksi harian, mingguan, bulanan, atau bahkan ada trader yang bertransaksi tiap menit dan jam. Berbeda dengan investor, trader menggunakan analisa teknikal dalam menentukan keputusan jual beli sahamnya.
  3. Spekulan, yaitu orang yang tidak bisa dikatakan sebagai investor maupun trader. Spekulan menggunakan bursa saham sebagai berjudi. Seorang spekulan umumnya tidak menguasai pengetahuan tentang saham, baik analisa teknikal maupun fundamental, dan keputusan transaksinya hanya berdasarkan rumor, ikut-ikutan, atau tebakan belaka.

Langkah-langkah memulai saham

1. Mengenali keuntungan investasi saham
Dalam berinvestasi saham, ada dua jenis keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor, yaitu Capital Gain, dan pembagian Dividen.
Capital Gain sendiri adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga pembelian dan penjualan saham, dimana gejolak harga saham itu sendiri berasal dari permintaan dan penawaran yang berlaku di pasar. Capital Gain ini dapat Anda peroleh dari tradingmaupun investasi jangka panjang
Selain Capital Gain, Anda juga berhak mendapatkan dividen yang dibagikan oleh PT Semen Baturaja Tbk setiap tahunnya.
Dividen merupakan keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing, dan biasanya dibagikan bila perusahaan memperoleh laba bersih.
Dividen tentu saja tidak akan dibagikan bila perusahaan mencatatkan kerugian, namun perusahaan yang mencetak laba pun belum tentu juga akan membagikan dividen.
Setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing, dan biasanya perusahaan yang mencetak laba tidak membagikan dividen karena ingin menggunakan laba tersebut untuk ekspansi bisnisnya.
2. Mematangkan Pengetahuan Sebelum Berinvestasi
Setiap investor perlu mempelajari cara yang tepat dalam berinvestasi saham, pengelolaan portofolio, manajemen risiko bahkan perlu mempelajari berbagai siklus pasar yang sering terjadi di bursa saham.
Memang Anda tidak perlu belajar secara akademis untuk bisa menguasai saham, namun jika Anda memiliki basis pengetahuan akuntansi tentunya akan mempermudah Anda menilai keuangan sebuah perusahaan.
3. Menyiapkan Modal Berinvestasi
Dalam memilih saham pun penting untuk mengenali prospek perusahaan karena percuma bila Anda membeli saham yang murah namun ternyata perusahaan tersebut berada di ambang kebangkrutan.
Jumlah modal yang Anda siapkan juga akan memengaruhi manajemen portofolio saham yang Anda miliki. Semakin besar uang yang Anda setorkan ke rekening saham Anda, maka pilihan saham yang dapat Anda beli semakin banyak.
Sekuritas-sekuritas tersebut berlomba-lomba untuk menjaring nasabah, walaupun beberapa sekuritas masih ada yang mematok batas modal awal sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta.
4. Memilih Broker dan Membuka Rekening Efek
Untuk dapat melakukan transaksi di bursa saham, maka setiap investor haruslah memiliki rekening efek terlebih dahulu, seperti halnya untuk menabung di bank harus mempunyai rekening tabungan.
Sekuritas atau broker adalah perpanjangan tangan dari Bursa Efek Indonesia. Mereka adalah anggota bursa yang menghubungkan antara investor dengan perusahaan publik, atau menghubungkan antara satu investor dengan investor lainnya.
5. Melihat Saham Berdasarkan Kapitalisasinya
Kapitalisasi pasar menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor untuk memilih saham. Kapitalisasi pasar menunjukkan harga sebuah perusahaan, yang dapat dihitung dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar sahamnya. Semakin besar kapitalisasi pasar, semakin mahal perusahaan tersebut dihargai oleh pasar.
Jenis-Jenis Saham

a. Saham Blue Chip

Saham-saham lapis pertama atau dikenal dengan sebutan blue chip. Saham kategori ini memiliki kapitalisasi pasar yang besar, diatas Rp10 triliun.
Perusahaan yang sahamnya tergolong blue chip adalah perusahaan besar yang dikenal luas oleh masyarakat dan memiliki penghasilan yang stabil. Contoh perusahaan ini adalah Astra, Bank BCA, Unilever, dan Telkom.
Saham jenis blue chip menjadi saham pilihan favorit para investor jangka panjang yang memiliki profil risiko konservatif dan mengutamakan keuntungan dari dividen yang dibagikan secara rutin.
Perusahaan blue chip ini biasanya memiliki fundamental yang kuat dan mencetak laba yang besar, dan produknya dibutuhkan oleh banyak orang.
b. Saham Lapis Dua 
Saham lapis dua adalah saham yang mempunyai kapitalisasi sedang, di antara Rp1 triliun hingga Rp10 triliun.
Memang perusahaan yang berada di kategori ini tidak mempunyai kekuatan sebesar saham kategori blue chip, namun saham lapis dua ini juga menarik untuk diinvestasikan karena profit yang didapatkan pun tak kalah menjanjikan.
Biasanya saham lapis dua diisi oleh saham dari perusahaan yang sedang dalam fase berkembang. Pertumbuhan kinerja emiten lapis dua pun biasanya lebih agresif daripada emiten blue chip.
Harga saham lapis dua pun biasanya lebih murah daripada saham lapis pertama, dan sering menjadi incaran investor yang memiliki modal pas-pasan dan mengharapkan keuntungan dari pertumbuhan kinerjanya.

c. Saham Lapis Tiga 
Saham lapis tiga adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, biasanya berada di bawah Rp1 triliun.
Meskipun harganya cukup murah, saham lapis ketiga ini biasanya cukup berisiko untuk dikoleksi karena pergerakan harganya dapat dimainkan dengan mudah oleh bandar yang memiliki modal besar.
Istilah lain dari saham lapis tiga ini adalah saham gorengan, karena harganya seringkali digoreng oleh bandar saham.
Itulah ketiga jenis saham berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Sebaiknya Anda pun berhati-hati dalam memilih saham, apapun tipe sahamnya, baik itu blue chip atau gorengan, karena tidak ada jaminan bahwa saham blue chip selamanya di atas, dan saham lapis tiga selamanya murah.
Kenali saham yang Anda beli agar Anda dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan Anda.
6. Menganalisa 
Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan saat memulai investasi saham adalah melakukan perhitungan analisa fundamental sahamnya dengan beberapa rasio keuangan, untuk menilai apakah saham incaran Anda layak untuk dibeli atau tidak. Ada beberapa rasio keuangan yang dapat Anda pakai untuk membantu Anda menentukan valuasi saham incaran Anda, antara lain:
  1. Return on Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan menghasilkan laba bersih dibandingkan dengan total aset yang dimilikinya. Rumus untuk menghitungnya adalah:
    • ROA = Laba Bersih : Total Aset
  2. Return on Equity (ROE), yaitu rasio yang digunakan untuk membandingkan laba bersih yang dihasilkan dengan modal bersih yang dimiliki oleh perusahaan. Sama seperti ROA, semakin tinggi ROE maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rumus untuk menghitungnya adalah:
    • ROE = Laba Bersih : Total Ekuitas
  3. Net Profit Margin (NPM), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mencetak laba, dengan menghitung margin keuntungan dibandingkan dengan total pendapatan yang diterima oleh perusahaan tersebut. semakin tinggi nilai NPM, maka semakin efisien perusahaan mengelola keuangannya. Rumus untuk menghitungnya adalah:
    • NPM = Laba Bersih : Total Penjualan
  4. Earning Per Share (EPS), adalah nilai yang didapatkan oleh investor sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Semakin tinggi EPS, maka semakin besar laba yang dicetaknya, dan yang lebih penting investor perlu melihat pertumbuhan EPS sebuah perusahaan dari tahun ke tahun. Rumus untuk menghitungnya adalah:
    • EPS = Laba Bersih : Jumlah Lembar Saham
  5. Price to Earning Ratio (PER), yaitu rasio yang digunakan untuk menghitung mahal atau murahnya sebuah saham, dengan melihat besarnya EPS dibandingkan dengan harga sahamnya. Semakin kecil rasio PER, maka semakin bagus sebuah saham untuk dikoleksi. Rumus untuk menghitungnya adalah:
    • PER = Harga Saham : EPS
  6. Debt to Equity Ratio (DER), yaitu rasio hutang atau kewajiban terhadap modal bersih yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar DER, maka semakin banyak hutang yang dimiliki dibandingkan modal bersihnya, dan perusahaan yang memiliki banyak hutang tentunya bukanlah perusahaan yang sehat. Rumus untuk menghitungnya adalah:
    • DER = Total Liabilitas : Total Ekuitas
  7. Price to Book Value (PBV), yaitu rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai modal bersih per lembar saham perusahaan tersebut. Rumus untuk menghitungnya adalah:
    • PBV = Harga Saham : Nilai Buku per Lembar Saham.

Sumber :






Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM PRODUKSI PERUSAHAAN PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

Sejarah Berdirinya PT. ISM PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991. Perseroan mengubah namanya semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi m

5P dan 7P dalam Marketing Mix

Marketing Mix   Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yag mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix) . Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan  pemasaran yang dilakukan secara bersamaan yang menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri.  5P dan 7P dalam Marketing 1. 5p (Konvensional) Apakah itu 5P ? 5P adalah taktik marketing yang dapat digunakan dalam kombinasi yang berbeda-beda untuk memenangkan hati klien dalam target market. 5P ini dapat dikontrol bergantung pada kondisi internal dan eksternal. Kombinasi taktik marketing yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan klien disebut sebagai penggunaan 'tactial marketing mix'. Mari kita ulas apa sajakah 5P itu?  a. Product Product disini mengacu pada apa yang Anda jual, termasuk fitur dan keuntungan yang akan didapatka